Kamis, 27 November 2008

Saham Gorengan

Berbagai cara diterapkan untuk mengelola kekayaan, diantaranya adalah bermain saham. Sebagian orang ingin secepatnya mendapatkan keuntungan yang besar, misalnya membeli saham yang dapat meningkat harganya dengan cepat.

Banyak pemula-pemula dalam permainan saham membeli saham-saham gorengan dan mengakibatkan timbulnya kerugian. Sebenarnya saham gorengan sendiri adalah saham yang dijadikan ajang spekulasi sehingga pergerakan harganya seolah-olah terpisah dari faktor-faktor fundamental perusahaan tersebut dan terpisah dari sentimen pasar secara keseluruhan.

Saham-saham ini harganya sangat sering dipermainkan.Harga saham ini dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu dengan memanfaatkan corporate action yang akan dilakukan perusahaan. Biasanya dengan memanfaatkan corporate action, akan ada rumor-rumor mengenai corporate action sehubungan dengan harga saham tersebut. Satu atau beberapa “Bandar” dan kawanannya bekerja sama untuk berusaha menggiring pergerakan saham.

Sebagian besar saham yang dijadikan saham gorengan ini bukanlah saham-saham blue chip, melainkan saham-saham berkapitalisasi kecil dan dapat berpotensi untuk menimbulkan cerita yang dapat dihembuskan.

Mengapa saham blue chip sulit untuk digoreng?

  1. Jumlah saham blue chip yang beredar biasanya jauh lebih banyak sehingga sulit untuk memonitor pergerakannya
  2. Pemiliknya sangat heterogen baik dari dalam maupun luar negeri sehingga mungkin tidak tertarik goreng-menggoreng
  3. arena pemegang saham sangat banyak dan bervariasi dapat memungkinkan tidak adanya pemegang saham mayoritas sehingga tidak ada yang dapat berperan sebagai Bandar.
  4. Dengan adanya saham-saham gorengan ini jangan kaget apabila menemukan saham-saham yang harganya melambung tinggi dengan sangat cepat atau pun sebaliknya. Karena itu investor harus berhati-hati dengan sekedar rumor-rumor dan omongan orang-orang. Investor harus mengecek dan melakukan analisa sendiri terhadap kondisi pasar.

Contoh saham gorengan :

1. Dayaindo Resources / KARK ( batubara )
KARK termasuk salah satu saham yang mencetak lonjakan saham yang cukup spektakuler. Pada awal tahun, harga saham ini masih melata di bawah Rp. 50,- per saham. Memasuki april harganya melejit dan sempat memasuki harga Rp. 750- per saham atau naik sebesar 1.315 %. Tapi pada tgl 19/9 harganya kembali anjlok menjadi Rp. 395,- per saham. Lejitan harga saham ini sering dikaitkan dengan langkah KARK yang sejak Juli lalu menyatakan akan terjun ke bisnis batubara.
Isu-isu mengenai rencana Corporate action ini dapat dijadikan rumor bagi para pemain untuk menggerakan harga saham.

2. Central Korporindo ( CNKO )
Harga saham CNKO sempat terbang karena rencana pembangunan tiga PLTU di Kalimantan. Namun hingga kini pembangunan tersebut tak kunjung selesai. Demikian juga dengan rumor awal bahwa CNKO akan membuka lokasi tambang baru di Papua. Namun kemudian rencana ini batal karena infrastrukuturnya sulit dan batubaranya basah sehingga biaya eksploitasinya mahal dan sebagai gantinya CNKO akan melirik lokasi di Jambi, Sumatera Selatan dan Riau.
Pergerakan Coporate Action seperti ini akan sangat mudah dimanfaatkan untuk menjadi rumor.

Menilik situasi maraknya saham-saham gorengan sebaiknya para investor pemula berhati-hati untuk tidak mudah ikut dalam rumor-rumor, sehingga dapat mencegah kerugian yang besar, meskipun dalam saham-saham gorengan mungkin saja dapat untung banyak dalam waktu singkat. (Philip Dwantanto)




0 komentar:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template