Kamis, 27 November 2008

Berinvestasi Ala Buffet

Siapa yang tidak kenal dengan Warren Buffett ? Ia adalah orang terkaya didunia. Siapa pula yang tidak terinspirasi olehnya? Kesuksesannya berasal dari kesetiaannya terhada dasar-dasar investasi nilai yang terbukti sangat ampuh tanpa mengindahkan pandangan populer yang berlaku umum. Bagi Anda yang tertarik dengan investasi saham daningin mengikuti jejak Buffett, berikut kami sajikan 11 strategi investasi nilai dari total 24 strategi yang selama ini dipegang teguh oleh Buffett….

  1. Pilihlah yang sederhana, bukan yang kompleks
    Pada saat berinvestasi, pilihlah saham dari perusahaan yang Anda pahami. Lakukan hal-hal yang mudah dan jelas. Saran Buffett : tidak perlu mencari jawaban yang rumit untuk masalah yang sudah rumit.
  2. Putuskan sendiri investasi Anda
    Jangan dengarkan para pialang, analis, atau ahli. Temukan sendiri cara investasi Anda. Tutup telinga Anda saat berada di pasar saham, karena orang-orang yang disebut ahli ini berbicara demi keuntungan yang akan mereka raih tanpa memedulikan keuntungan Anda.
  3. Pertahankan temperamen yang tepat.
    Biar saja orang-orang bertindak berlebihan dalam merespons pasar. Mereka tidak berpikir jernih, oleh sebabitu jangat buat kesalahan yang sama. Berpikirlah jernih dan Anda yang akan memperoleh keuntungan.
  4. Bersabarlah
    Berpikirlah untuk 10 tahun mendatang dan bukan untuk 10 menit ke depan. Jika Anda tidak merasa siap memegang saham tertentu selama satu dekade, lebih baik jangan pernah membeli saham tersebut.
  5. Belilah bisnis, bukan saham
    Jika Anda telah mendapatkan bisnis yang tepat, biarkan saja orang lain mengkhawatirkan pasar modal. Anda tidak perlu menghiraukan mereka. Biarkan godaan berlalu hanya untuk melihat kesetiaan Anda pada bisnis tertentu.
  6. Carilah perusahaan yang berkualitas franchise
    Menurut Buffett, ada sejumlah bisnis yang mempunyai kualitas franchise. Bisnis franchise itu seperti bangunan yang dikelilingi benteng yang tinggi dan parit yang dalam. Bisnis semacam ini tidak terkalahkan. Bisnis semacam inilah yang ingin Anda temukan.
  7. Beli perusahaan low-tech, bukan high tech.
    Warren Buffet membeli perusahaan Bata, perusahaan cat, perusahaan karpet, beberapa perusahaan meubel, dan perusahaan pakaian dalam. Buffet senang memiliki bisnis semacam itu karena mudah dimengerti, stabil dan mempunyai arus kas yang mudah diprediksi.
  8. Terapkan ketidaktifan, bukan hiperaktivitas
    Buffett menghindari hal yang dia sebut hiperaktivitas.Tidak bertindak adalah tindakan yang cerdas jika Anda sudah memiliki saham yang bagus. Jangan bertransaksi hanya untuk tujuan transaksi. Transaksi tinggi adalah karakteristik inverstor yang hiperaktif, dan mereka cenderung mengalami lebih banyak kerugian daripada mendapat keuntungan.
  9. LIhatlah penurunan pasar sebagai peluang untuk membeli.
    Penurunan pasar bukanlah suatu pukulan, tetapi merupakan sebuah peluang membeli.Jika kebanyakan orang malahlari meninggalkan saham yangbagus, maka Anda harus berlari untuk mendapatkannya.
  10. Abaikan yang makro; fokuslah pada yang mikro.
    Menurut Warren Buffett, hal-hal besar-tren-tren besar yang ada diluar bisnis, tidaklah penting. Hal-hal kecil-lah, yang terkait khusus dengan bisnis, yang diperhitungkan.

Itulah strategi investasi Buffett; sederhana, cerdas, dan di luar kelaziman yang berlaku di pasar saham. Anda terinspirasi?

Disarikan dari Buku Investasi Ala Warren Buffet


Read More...

Saham Gorengan

Berbagai cara diterapkan untuk mengelola kekayaan, diantaranya adalah bermain saham. Sebagian orang ingin secepatnya mendapatkan keuntungan yang besar, misalnya membeli saham yang dapat meningkat harganya dengan cepat.

Banyak pemula-pemula dalam permainan saham membeli saham-saham gorengan dan mengakibatkan timbulnya kerugian. Sebenarnya saham gorengan sendiri adalah saham yang dijadikan ajang spekulasi sehingga pergerakan harganya seolah-olah terpisah dari faktor-faktor fundamental perusahaan tersebut dan terpisah dari sentimen pasar secara keseluruhan.

Saham-saham ini harganya sangat sering dipermainkan.Harga saham ini dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu dengan memanfaatkan corporate action yang akan dilakukan perusahaan. Biasanya dengan memanfaatkan corporate action, akan ada rumor-rumor mengenai corporate action sehubungan dengan harga saham tersebut. Satu atau beberapa “Bandar” dan kawanannya bekerja sama untuk berusaha menggiring pergerakan saham.

Sebagian besar saham yang dijadikan saham gorengan ini bukanlah saham-saham blue chip, melainkan saham-saham berkapitalisasi kecil dan dapat berpotensi untuk menimbulkan cerita yang dapat dihembuskan.

Mengapa saham blue chip sulit untuk digoreng?

  1. Jumlah saham blue chip yang beredar biasanya jauh lebih banyak sehingga sulit untuk memonitor pergerakannya
  2. Pemiliknya sangat heterogen baik dari dalam maupun luar negeri sehingga mungkin tidak tertarik goreng-menggoreng
  3. arena pemegang saham sangat banyak dan bervariasi dapat memungkinkan tidak adanya pemegang saham mayoritas sehingga tidak ada yang dapat berperan sebagai Bandar.
  4. Dengan adanya saham-saham gorengan ini jangan kaget apabila menemukan saham-saham yang harganya melambung tinggi dengan sangat cepat atau pun sebaliknya. Karena itu investor harus berhati-hati dengan sekedar rumor-rumor dan omongan orang-orang. Investor harus mengecek dan melakukan analisa sendiri terhadap kondisi pasar.

Contoh saham gorengan :

1. Dayaindo Resources / KARK ( batubara )
KARK termasuk salah satu saham yang mencetak lonjakan saham yang cukup spektakuler. Pada awal tahun, harga saham ini masih melata di bawah Rp. 50,- per saham. Memasuki april harganya melejit dan sempat memasuki harga Rp. 750- per saham atau naik sebesar 1.315 %. Tapi pada tgl 19/9 harganya kembali anjlok menjadi Rp. 395,- per saham. Lejitan harga saham ini sering dikaitkan dengan langkah KARK yang sejak Juli lalu menyatakan akan terjun ke bisnis batubara.
Isu-isu mengenai rencana Corporate action ini dapat dijadikan rumor bagi para pemain untuk menggerakan harga saham.

2. Central Korporindo ( CNKO )
Harga saham CNKO sempat terbang karena rencana pembangunan tiga PLTU di Kalimantan. Namun hingga kini pembangunan tersebut tak kunjung selesai. Demikian juga dengan rumor awal bahwa CNKO akan membuka lokasi tambang baru di Papua. Namun kemudian rencana ini batal karena infrastrukuturnya sulit dan batubaranya basah sehingga biaya eksploitasinya mahal dan sebagai gantinya CNKO akan melirik lokasi di Jambi, Sumatera Selatan dan Riau.
Pergerakan Coporate Action seperti ini akan sangat mudah dimanfaatkan untuk menjadi rumor.

Menilik situasi maraknya saham-saham gorengan sebaiknya para investor pemula berhati-hati untuk tidak mudah ikut dalam rumor-rumor, sehingga dapat mencegah kerugian yang besar, meskipun dalam saham-saham gorengan mungkin saja dapat untung banyak dalam waktu singkat. (Philip Dwantanto)




Read More...

Rabu, 26 November 2008

BEBERAPA ISTILAH PENTING SAHAM

Efek
Adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derifatif dari Efek.

Penawaran Umum
Adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Minimum ditawarkan kepada lebih dari seratus pihak atau dijual kepada lima puluh pihak.

Perusahaan Publik
Adalah perseroan yang sahamnya dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan Peraturan Pemerintah.


Penanggung
Adalah pihak yang menanggung pembayaran kembali jumlah pokok dan/atau bunga obligasi, atau sekuritas kredit dalam hal Emiten cidera janji.

Wali Amanat
Adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang.

Penilai
Adalah Pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan Penilai.

Penjamin Emisi Efek
Adalah Pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual.

Saham
Bukti kepemilikan seseorang atau badan pada suatu Perseroan Terbatas. Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia adalah saham atas nama artinya nama pemilik saham akan tercantum dalam daftar pemegang saham perseroan bersangkutan.

Saham Preference
Saham yang memberikan hak lebih di atas saham biasa, seperti hak prioritas atas pengembalian modal jika perusahaan dilikwidasi, hak prioritas atas pembagian deviden, serta hak prioritas untuk mengajukan usul dalam rapat umum pemegang saham untuk pencalonan direksi dan komisaris.

Saham Biasa
Yaitu saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividen dibandingkan dengan saham preferen. Demikian juga terhadap hak atas harta kekayaan perusahaan setelah dilikuidasi.

Nilai Nominal (Nilai Pari)
Yaitu nilai asli suatu surat berharga sebagaimana yang tertulis dalam lembaran surat saham, yang besarnya telah ditentukan dalam anggaran dasar perusahaan bersangkutan; umumnya nilai nominal saham di Bursa Efek Jakarta adalah Rp. 1.000,- namun saat ini perusahaan cenderung menerapkan nilai nominal sebesar Rp. 500,- / saham.

Kapitalisasi (Capitalisation)
Nilai dari pada suatu perusahaan, dari hasil kali harga saham dengan jumlah saham yang beredar.

Laba Per Saham biasa disebut EPS (Earning Per Share)
Merupakan hasil pembagian antara Laba Bersih Setelah Pajak (net Income After Tax) dengan jumlah lembar saham/Modal Disetor (paid Up Capital).

Dividen
Keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham.

Dividen Pay Out Ratio (Dividend POR)
Proporsi/ratio dari keuntungan yang dibagikan sebagai devidend.

Price Earning Ratio (PER)
Ratio antara harga pasar saham dengan laba per saham, yang mengandung arti berapa kali/berapa tahun laba perusahaan dapat mengembalikan investasi yang kita keluarkan.

Pasar Perdana
Adalah pasar bagi efek-efek yang untuk pertama kalinya dijual kepada masyarakat.

Pasar Sekunder
Adalah pasar bagi efek-efek yang telah tercatat di bursa.


Pasar Reguler
Adalah mekanisme jual beli efek di pasar sekunder yang menggunakan sistem tawar-menawar.

Block Sale
Adalah mekanisme jual beli efek di pasar sekunder untuk transaksi dalam jumlah besar (400 lot ke atas).

Cross Trading
Yaitu jual beli saham melalui satu broker, artinya nasabah jual dan nasabah beli menyampaikan pesanan pada broker yang sama.

Pasar Odd Lot
Yaitu fasilitas transaksi yang disediakan Bursa Efek untuk jumlah lembar saham yang kurang dari 1 lot (kurang dari 500 lembar).

Pasar Tunai
Adalah jual beli saham secara tunai (cash and carry) antara anggota bursa yang hanya diperkenankan dalam hal suatu anggota bursa tidak siap menyerahkan saham yang dijual melaluinya karena sahamnya masih dalam proses di Biro Administrasi Efek; Sehingga pembelian saham di pasar tunai ini hanya untuk mengganti surat saham yang masih dalam proses tersebut.

Saham Bonus
Adalah saham baru yang dikeluarkan sebagai bonus (diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham) dalam rangka mengkapitalisasi agio saham dan/atau laba ditahan; Pembagian saham bonus akan menambah jumlah saham yang beredar tetapi tidak menambah jumlah equity perusahaan.

Dividend Saham
Adalah deviden yang diberikan dalam bentuk saham baru perusahaan; biasanya merupakan kapitalisasi dari Laba ditahan.

Stock Split
Adalah pemecahan nilai nominal saham; Hal ini dilakukan emiten untuk meningkatkan likwidaitas dengan bertambahnya jumlah saham serta menurunkan harga saham sehingga lebih marketable. Stock Split tidak akan merubah struktur keuangan perusahaan ataupun harga saham.

Obligasi
Adalah surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan ataupun pemerintah yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sejak tanggal Emisi.

Nilai Pari
Nilai nominal obligasi yang merupakan besarnya pinjaman pemegang obligasi yang harus dilunasi pada saat jatuh tempo.

Nilai Premium
Selisih positif antara harga obligasi dengan nilai parinya.

Nilai Diskon
Selisih negatif antara harga obligasi dengan nilai parinya.

Bunga
Tingkat bunga (pengembalian) yang dijanjikan untuk dibayarkan kepada pemegang obligasi secara periodic, biasanya dinyatakan dalam satuan tahunan

Kupon
Tanda bukti untuk menagih bunga yang biasanya dilampirkan dalam obligasi, dalam kumpulan kupon yang disebut Talon.

Jatuh Tempo/Maturity
Adalah saat dimana jumlah pokok pinjaman sudah jatuh tempo pelunasannya.

Redemption
Adalah pelunasan obligasi oleh Emiten sebelum jatuh tempo. Hal ini dilakukan untuk mengatasi tingginya biaya modal akibat penurunan suku bunga umum yang berlaku. Sehingga dalam redemption ini disertai dengan penerbitan obligasi baru dengan tingkat bunga yang rendah.

Sinking Fund
Perusahaan penerbitan membeli kembali secara periodik (mencicil) obligasi yang dikeluarkannya, sehingga jumlah pinjamannya berkurang sedikit demi sedikit.

Agio Saham
Selisih antara setoran pemegang saham dengan nilai nominalnya.
Contoh : PT. Bank Negara Indonesia menawarkan kepada masyarakat untuk memiliki saham perusahaan yang bernilai nominal RP. 500,- per saham dengan harga penawaran Rp. 850,- per saham. Hal ini berarti setelah penawaran umum PT. BNI '46 akan memiliki Agio Saham sebesar Rp. 350,- per lembar saham. Dan jika saham baru yang dikeluarkan adalah 200 juta lembar, maka Agio sahamnya akan menjadi Rp. 70 miliar.

Laba Ditahan (Retained Earnings)
Merupakan penjumlahan laba yang tidak dibagikan sebagai deviden dari tahun-tahun sebelumnya sampai sekarang. Saldo Laba tidak dibagi sewaktu-waktu dapat diminta sebagai dividen oleh pemegang sahamnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

Read More...
Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template